Kegiatan Diklat
Diklat
jarah jauh adalah bentuk pendidikan dan pelatihan formal non klasikal dimana
fasilitator dan peserta berada pada tempat yang berbeda dan komunikasi
dilakukan secara non tatap muka, menggunakan teknologi informasi dalam berbagai
bentuk. Pembelajaran pada DJJ di BDK Semarang dilakukan secara online melalui
internet. Diklat ini dilaksanakan untuk mengatasi keterbatasan waktu pertemuan
antara peserta dengan tutor karena alasan kesibukan dan jarak.Dalam pelaksanaannya
peserta diklat lebih banyak belajar dan bekerja secara mandiri dan kelompok
dengan memanfaatkan fasilitas internet. Pembelajaran dalam Diklat Jarak
Jauh dapat berupa Synchronous atau Asynchronous. Synchronous berarti komunikasi
yang diterapkan terjadi di waktu sebenarnya, seperti konferensi video,
telekonferensi, maupun percakapan dalam jaringan (online chat). Asynchronous berarti
komunikasi yang diterapkan tidak dilakukan pada waktu sebenarnya. Contoh dari
pembelajaran elektronik yang Asynchronous seperti;
e-mail, forum diskusi, blogs, dan lain-lain. Pembelajaran pada DJJ dikelola
dalam sebuah sistem aplikasi Learning
Management System (LMS), yang dapat mencatat dan mengolah seluruh
aktitas peserta dalam mengikuti diklat. LMS menyediakan forum untuk komunikasi
antara peserta dengan peserta dan peserta dengan instruktur secara asynchronous dan synchronous. Dalam pelaksanaan
DJJ di Balai Diklat Keagamaan Semarang, baik synchronous dan asynchronous dilakukan secara
integratif dipandu oleh widyaiswara pengampu. DJJ ini
memfasilitasi peserta untuk menguasai materi diklat melalui interaksi
dalam sebuah online learning
environment berbentuk learning
management system (LMS) berbasis Moodle. Dalam proses fasilitasi akan
diterapkan pendekatan konstruktivisme dimana
peserta akan dipandu secara online untuk
membangun pemahaman, mengeksplorasi ide dan kreativitas serta menguasai
keterampilan. Pada bagian penguasaan
konsep peserta dipandu untuk melakukan akomodasi atau asimilasi melalui proses
elisitasi pengetahuan yang telah dikuasai kemudian mengeksplorasi informasi
baru melalui kegiatan telaah referensi dan dikusi sehingga terbangun konsep
baru yang lebih baik. Pada bagian penguasaan keterampilan akan diterapkan
prinsip scaffolding dimana
peserta dipandu tahap demi tahap untuk menguasai keterampilan sampai tingkatan
tertentu